Kamis, 20 September 2012

Nasi Gandul (Dalam Bahasa Jawa Sego Gandul)

Sego Gandul alias Nasi gandul yaitu makanan sejenis nasi pindang yang dalam penyajiannya dipakai daun pisang untuk alasnya. Nasi gandul yang merupakan makanan khas Pati, Jawa Tengah ini berisikan daging/babat/iso/limpa/paru dll, seluruhnya dari sapi dan dalam penyajiannya ditambahkan kuah khusus khas Pati. Nasi gandul bisa disajikan dengan lauk pauk yang berbeda, misalnya bergedel, tempe, lidah sapi, usus sapi, daging sapi, paru sapi, hati sapi, dll, kemudian diberi tambahan bumbu kecap manis-pedas.
Tidak semua penjual nasi gandul, baik di Pati maupun di kota-kota lain, menyajikannya dengan cara yang sama. Tetapi yang pasti hampir semua penjual nasi gandul memakai alas piring dari daun pisang yang merupakan ciri penting yang tidak boleh tidak. Sebagian penjual memakai gunting untuk memotong-motong daging maupun jeroan. Cara menggunting ini juga populer dilakukan di Kudus, misalnya ketika menyajikan nasi pindang. Para penjual nasi kari ayam di Medan pun menggunakan gunting untuk memotong-motong daging ayam.
Ada penjual nasi gandul yang menuang kuah di atas nasi, kemudian menggunting-gunting empal di atasnya. Tetapi, ada pula yang menggunting empalnya dan menaburkannya di atas nasi, baru kemudian dituangi kuah. Di atasnya ditaburi bawang merah goreng yang renyah.
Mengapa disebut nasi gandul? karena nasi dan kuahnya “gemandul” (bergantung) di atas piring yang terlebih dulu dialasi daun pisang.
Lauk wajib untuk nasi gandul adalah tempe goreng. Seperti terlihat di foto, tempenya adalah jenis yang dibungkus individual. Tipis, padat, dan kering. Teksturnya yang garing itu sangat padan dengan tendangan kuah nasi gandul yang mantap. Tentu saja, lauk-pauk gorengan lainnya juga cocok untuk mendampingi nasi gandul.

Sumber dari lintang kartika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar