Sego
Gandul alias Nasi gandul yaitu makanan sejenis nasi pindang yang dalam
penyajiannya dipakai daun pisang untuk alasnya. Nasi gandul yang
merupakan makanan khas Pati, Jawa Tengah ini berisikan
daging/babat/iso/limpa/paru dll, seluruhnya dari sapi dan dalam
penyajiannya ditambahkan kuah khusus khas Pati. Nasi gandul bisa
disajikan dengan lauk pauk yang berbeda, misalnya bergedel, tempe, lidah
sapi, usus sapi, daging sapi, paru sapi, hati sapi, dll, kemudian
diberi tambahan bumbu kecap manis-pedas.
Tidak semua penjual nasi gandul, baik di Pati maupun di kota-kota
lain, menyajikannya dengan cara yang sama. Tetapi yang pasti hampir
semua penjual nasi gandul memakai alas piring dari daun pisang yang
merupakan ciri penting yang tidak boleh tidak. Sebagian penjual memakai
gunting untuk memotong-motong daging maupun jeroan. Cara menggunting ini
juga populer dilakukan di Kudus, misalnya ketika menyajikan nasi
pindang. Para penjual nasi kari ayam di Medan pun menggunakan gunting
untuk memotong-motong daging ayam.
Ada penjual nasi gandul yang menuang kuah di atas nasi, kemudian
menggunting-gunting empal di atasnya. Tetapi, ada pula yang menggunting
empalnya dan menaburkannya di atas nasi, baru kemudian dituangi kuah. Di
atasnya ditaburi bawang merah goreng yang renyah.
Mengapa disebut nasi gandul? karena nasi dan kuahnya “gemandul”
(bergantung) di atas piring yang terlebih dulu dialasi daun pisang.
Lauk wajib untuk nasi gandul adalah tempe goreng. Seperti terlihat di
foto, tempenya adalah jenis yang dibungkus individual. Tipis, padat,
dan kering. Teksturnya yang garing itu sangat padan dengan tendangan
kuah nasi gandul yang mantap. Tentu saja, lauk-pauk gorengan lainnya
juga cocok untuk mendampingi nasi gandul.
Sumber dari lintang kartika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar